Testimony of Book!

TESTIMONI SUSI LUSIANA #TemanSharing

Komentar Testimoni Buku 21 Days

Surya Kresnanda

Buku keren ini kena banget buat bacaan para fresh ... Lihat Comment

Yahya S. Moechtar

saya baru BAB 4, uniknya kepribadian huhuy aku ser... Lihat Comment

Anna Widarso

Buka dan baru baca dikit udah nyaman rasanya..ena... Lihat Comment

Lina Jasin

Dengan Bahasa yang lugas tapi banyak lucunya, sang... Lihat Comment

Yekti Andriani

Recomend tuk di miliki & dibaca, bagi Para Calon K... Lihat Comment

Juanda Rovelim

Buku sakti bagi karyawan yang ingin naik kelas dal... Lihat Comment

Bunda Lucy

21 hari adalah waktu yang tepat melakukan perubaha... Lihat Comment

Gus Reza

HADIAH PALING BERHARGA ADALAH BUKU Bukunya yg Very... Lihat Comment

Darwis Darmadji Harsono

Buku yang sangat rekomended buat para Millenial... Lihat Comment

Arsani Aar

Terima Kasih, Bu Zipora#temansharing yang telah me... Lihat Comment

Bhante

Orang bijak memilih-milih langkahnya, agar tidak p... Lihat Comment

Adi Prastyo

Big thanks untuk kakak, sahabat dan guru Kak Zipor... Lihat Comment

Ferdi Kawi

Ini Adalah Buku Yang Sangat Direkomendasikan Untuk... Lihat Comment

Cerita Hannie Berubah Menjadi Profesional Dalam 21 Hari

21 HARI RAHASIA KESUKSESAN ANDA

Namaku Hannie… Maret ini umurku genap 19 tahun. Tahun lalu aku lulus dari sebuah SMK di kota kelahiranku, Bandung. Kini…sudah 1 tahun aku menganggur. Yaa…menganggur.

Sedih rasanya mengucapkan kata-kata itu..namun itulah kenyataannya. Aku, Hannie, gadis 19 tahun, masih jomblo dan menganggur. Ha…ha…ha..rasanya ingin menertawai diri ini, sebelum orang lain menertawaiku.

Terkadang aku merasa.. setiap kali berpapasan dengan orang, mereka melirik dan mengejekku. Setahun ini aku menghindar bertemu dengan teman-teman, bahkan keluarga besar. Maklum yang mereka tanyakan selalu sama: Hannie, kerja di mana kamu sekarang? Yaaa…ampuuun!! Apa tidak ada pertanyaan lagi apa..

Hmm…bahkan saat sahabatku Yanty datang bersama keluarganya dari Australi, untuk mengurus beberapa dokumen, aku sengaja beralasan bahwa aku sedang sibuk ada psikotes. Padahal teman-temanku yang lain sengaja mengadakan acara perpisahan. Dan…itu adalah satu-satunya kesempatanku bertemu dengannya sebelum Yanty bersama orang tuanya kembali ke Australi…

Hidup ini menjadi aneh…benar-benar aneh… Sejak aku tidak diterima bekerja di beberapa perusahaan, selama 1 tahun ini, hidupku bagaikan dalam penjara. Sebuah penjara yang tak kasat mata..sebuah penjara jiwa. Entah kapan akan terbebaskan. Semoga Tuhan mendengar..dan segera memberikanku jalan keluar.

~DAY 1~

Terkadang aku bingung…berpikir siapakah diriku. Di umurku saat ini, rasanya aku semakin berpikir, siapakah sebenarnya aku…seperti apakah aku..apakah tujuan hidupku.

Dear dairy, sama seperti malam-malam sebelumnya..aku kembali merenung. Sudahkah aku seperti yang aku mau…sudahkah aku seperti orang lain yang membanggakan orang tua mereka…sudahkah aku menjadi seperti yang semestinya?

Dear dairy…siapakah aku ini? Aku sendiri tak mengerti. Kadang kupikir aku orang yang hebat, saat tahun lalu aku lulus sekolah. Begitu gembiranya diriku..begitu bersemangat..penuh harapan. Hari-hariku seakan begitu indah.

Saat satu persatu temanku bekerja…beberapa melanjutkan kuliah, aku mulai berpikir: Lalu aku seperti apa? Kuliah tidak, bekerja pun tidak

Aku tak tahu lagi siapa diriku..

Dear dairy, tolonglah aku..

Bicaralah…bicara apapun…

Ceritakan tentang diriku!!

Aku butuh diriku yang sesungguhnya.. Aku perlu tahu siapa diriku..harus ngapain diriku..harus jadi apa diriku..

Aku tak mengerti…aku tak paham lagi..

Hanya dirimu tempatku bicara..

~DAY 2~

Hari ini aku belajar sesuatu yang baru: Membuat Goal Setting. Menarik yaa… Selama ini yang kutahu cuma goal dalam main bola aja. Tapi ternyata ada yang namanya goal setting.

Hari ini hari ke 12 aku belajar program 21 hari nya bu Trie. Asyik banget. Aku diajarkan mengubah impianku, yang semula sepertinya tak mungkin tapi ternyata bisa di breakdown (setidaknya itu katanya istilahnya…makin pinter kan aku..he..he..). Dream menjadi goal setting, dan goal setting menjadi action plan…entah apa lagi selanjutnya, yang jelas sekarng aku tahu tujuan hidupku, aku tahu apa passion dan calling dalam hidupku, aku tahu apa impian yang ingin kuraih dan aku tahu langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai hal itu.

Hidupku kembali menjadi bermakna…indahnya. Andaai..aku bertemu bu Trie lebih cepat, tentu aku tak perlu mengalami putus asa seperti waktu itu. Tapi, yaaa..beginilah hidup. Tidak semua bisa diprediksi, tapi bagian kita adalah belajar dan meningkatkan diri.

So, inilah aku yang baru… Dairyku, nantikan cerita indahku selanjutnya yaa…

~DAY 3~

Hadeeuuh…ribet banget ya punya sobat baperan. Salah ngomong dikit langsung dech murung. Beuh,…tapi mau gimana lagi namanya juga udah temenan dari kecil. Emang sih, dulu juga udah seperti ini tapi gak parah-parah banget dech. Sekarang tuch kalau lagi murung, bisa sampai jam-jaman. Tobat…tobat..

Terus aku mulai ngobrol soal temenku Tina ini sama mamaku. Tahu gak apa yang mamaku bilang? Eee…bukannya belain aku, malah nanya: Emang kamu gak baperan juga gitu?? Ha..ha…ha… iya gitu, aku baperan? Mungkin juga sih. Tapi di depan mamaku aku ambil sikap gak terima. Kulipat tangan di dadaku, lalu dengan bibir dimonyongkan aku menggelengkan kepala kuat-kuat. Ha..ha..kalau ada yang lihat pasti lucu kelihatannya. Melihat itu mamaku, hanya menyentuh pundakku perlahan lalu berkata: Pahamilah, tiap orang punya karakter berbeda. Deg. Kata-kata itu kena banget di hatiku.

Berbeda. Itu sebabnya kadang-kadang kupikir mestinya reaksi temanku itu sperti ini jika da masalah, tapi kok beda. Makanya gak masuk akal.. Nah, jawabannya adalah kata-kata mamaku: Berbeda..karena itu bukan ejek, bukan jauhi, tapi pahami. Sudahkah aku juga paham karakter dan sifatku sendiri? Hi..hi…jangan-jangan belum juga yaa..

~DAY 4~

Seringkali dalam hidupku aku merasa orang yang paling gagal. Seperti yang kualami hari ini. Saat aku melihat sebuah lowongan di Koran hari Minggu lalu, aku berpikir ini adalah peluang kesempatan untukku. Bahkan dalam hati aku merasa: Ini saatnya giliranku.

Tapi ketika tadi aku datang ke perusahaan yang menyediakan lowongan tersebut, betapa nyaliku hilang. Ruangan itu penuh dengan orang-orang yang menunggu giliran untuk tes. Walaaah…berapa banyak sainganku. Belum lagi ketika seorang mbak-mbak di sebelahnya bercerita kepada temannya, bahwa ini adalah kedua kalinya dia melamar ke perusahaan ini.

Dia bercerita dengan penuh semangat, bagaimana dia melamar beberapa saat yang lalu…mengikuti sejumlah tes – yang istilahnya pun aku nggak ngeh – wawancara yang njelimet…dan ooo no, dia gak lulus. (tepok jidat dech). Itu sebabnya saat ini katanya, dia mencoba lagi ke bagian yang lain. Emang bisa yaa…melamar 2x ke perusahaan yang sama? Kalau aku udah nyerah dech…

Yaaa…begitulah. Dan sesuai prediksiku, aku kembali gak diterima. Mau apa lagi…mungkin memang nasibku. Aku terima saja, jadi aku sih gak terlalu kecewa-kecewa amat. Tapi…apa benar nasibku gagal melulu yaa??

~DAY 5~

HP ku hari ini nge-hang. Sebel banget!! Kadang saat dibutuhkan…eh malah error. Heeuuh nyebelin!! Berkali-kali hal seperti ini terjadi. Temenku sih bilang kalau HP ku memang sudah mesti di upgrade ios-nya atau yang lebih tepat ganti dengan HP yang lebih tinggi ios-nya biar lebih support dengan apps-apps yang aku gunakan. Yaa..mungkin ada benarnya..

Akhirnya HP ku disekolahin lagi di tempat service, biar bisa lebih support dengan keperluan-keperluan yang aku kerjakan. Apalagi sekarang aku perlu banyak searching untuk belajar banyak hal guna persiapan test wawancara kerjaku.

Sejenak aku berpikir…terlintas dalam pikiran, benar juga yaa..tidak ada HP yang terlalu canggih sehingga gak butuh upgrade. Lalu aku berpikir. Saat aku sekolah dulu aku termasuk murid berprestasi, kebanggaan orang tuaku, kesukaan teman-teman, dan perwakilan sekolahku di lomba-lomba. Tapi sekarang…seperti inilah aku. Seperti HP ku, sring nge-hang, error, gak update lagi…mungkin karena kelamaan gak di upgrade kali yaa…Begitulah aku. Tapi kejadian hari ini menyadarkanku apa yang perlu aku lakukan. Yaa..upgrade myself and be champion again!!

~DAY 6~

Maaa…dimana tasku? Aduuh dimana ya tempat ATK ku?

Itu yang terjadi pagi tadi. Hari ini aku menerima sebuah panggilan tes. Namun entah mengapa kok aku lupa. Ditambah lagi kemarin malam, temanku Santy dari Jakarta datang. Aku diundang makan bareng bersama teman-teman lainnya di sebuah rumah makan gaul di daerah Dago. Lumayan jauh sih dari rumahku, tapi namanya makan Shabu-sabu memang hobiku yang takkan pernah kulewatkan…jadi yaa..kusambar juga kesempatan itu. Efeknya hari ini… aku bangun kesiangan. Dan parahnya lagi, aku benar-benar tidak siap dengan semua perlengkapan. Masih untuk alarmku berbunyi dan tertulis tes di catatan alarm ku. Haduuh…kok ceroboh amat yaa aku.

Akhirnya tadi aku memang menemukan peralatanku, berhasil sampai tepat waktu meski benar-benar terlambat. Sampai di tempat tes…soal sudah dibagikan. Aku malu minta ampun, harus laporan di depan banyak orang. Aduuuh…muka ini mau ditaruh dimana. Tapi demi bisa mengikuti tes yaa kulakukan juga. Namun apa daya, waktu tinggal sedikit, soal juga susaaah banget!! Aku malah jadi tambah stress dan semua mendadak hilang…lenyap tanpa bekas dari pikiranku. Aku mencoba memanggil semua data yang pernah kupelajari tapi…seakan mereka semua meninggalkan aku. Hiks..betapa sedihnya aku.

Dengan lesu aku hanya bisa menunggu waktu berlalu sambil berharap ada satu dua soal lagi yang bisa kukerjakan. Tapi nyatanya tes pagi hingga siang tadi hanya menghasilkan kekecewaan. Yaa…kali ini aku takkan menyalahkan apapun. Tidak nasib, tidak siapapun.

Aku Hannie yang ceroboh, teledor, dan tidak mampu mengatur diri dengan baik. Semoga kesempatan berikutnya segera datang dan seperti yang pernah dinasehatkan padaku oleh guruku: Seiring kekuatan yang besar terdapat tanggung jawab yang lebih besar. Seiring keinginan besar terdapat juga perjuangan yang semakin besar. Seiring kesempatan yang semakin besar perlu juga kesiapan yang lebih besar.

~DAY 7~

Aduuuh…kenapa yaa kalau ketemu orang aku selalu deg-degan. Tadi siang juga gitu, padahal mau dikenalin teman ke tantenya yang punya butik. Peluang sih sebenernya. Tapi…aku malah menolaknya..

Uuuuh..pengen nangis kalau inget tadi. Sebel..sebel..!! aku sebel pada diriku sendiri. Kok, bisa ngelakuin hal sebodoh itu! Hanya gara-gara minder, malu.. aku malu..tapi gak ngerti juga malu kenapa? Apa mungkin karena takut ditanya selama ini pengalaman bekerja di mana? Apa mungkin ini perasaan yang sama yang kurasakan saat sepupu, om tanteku Tanya sekarang kerja di mana?

Yaaah…sepertinya sih, aku sendiri sudah berubah jadi seseorang yang tidak kukenal. Aku bukan lagi Hannie yang dulu…Hannie yang ceria…Hannie si bintang panggung. Huaaaah…siapapun please tolong aku!! Aku mau teriak sekeras-kerasnya…!! Mau pecah rasanya dada ini! Kenapa ini bisa terjadi? Siapa Hannie saat ini…jadi monster buruk seperti apa Hannie sekarang sampai harus terus sembunyi??

Aku cuma ingin jadi diriku lagi…Hannie yang ceria, Hannie yang penuh percaya diri. Hannie yang mendambakan hari-hari indah itu datang kembali..

~DAY 8~

Mimpi itu indah…kalau mimpinya tentang kesenangan, kesuksesan, dan hal menyenangkan lainnya. Tapi kalau mimpinya tentang kegagalan apa masih indah namanya?

Hampir semua orang punya mimpi. Aku ingat benar saat kecil, aku dan teman-teman sangat senang berbagi cerita tentang apa yang kami mimpikan malam sebelumnya. Ada yang mimpi monster..hiiiiy.. ada yang mimpi jadi princess.. Ada pula yang mimpi jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarganya. Itulah mimpi masa kanak-kanak dulu.

Hari ini bu Trie menanyakan padaku…apa mimpiku? Apa yaa..? Masihkah aku mau menjadi seorang dokter? Jelas tidak. Aku seorang lulusan SMK jurusan Akuntansi, mana mungkin menjadi seorang dokter. Menjadi insinyur? Tidak juga. Atau menjadi seorang pengusaha? Haa..ha…itu sih mimpi di siang bolong. Lalu jika demikian, apa mimpiku saat ini?

~DAY 9~

Saat kecil…aku ingin sekali menjadi dokter. Tapi, kemudian ketika usiaku menginjak 10 tahun, aku ingin menjadi insinyur. Yaa…mungkin karena kedua profesi itu paling menarik bagiku.

Tanteku adalah seorang dokter di Rumah Sakit ternama di Bandung. Profesinya itu membawanya memperoleh banyak penghargaan. Bahkan dia memperoleh kesempatan untuk berkali-kali pergi ke luar negeri. Asyiiiknya… Itulah yang menjadi alasanku ingi menjadi seorang dokter.

Sedangkan yang menjadi dasar keinginanku menjadi insinyur, karena saat usiaku 10 tahun, profesi itu sangat kereen. Aku pernah diajak pamanku untuk ikut ke proyeknya. Orang-orang menyapanya dengan hormat. Pamanpun menjadi orang yang cukup disegani. Masih segar dalam ingatanku bagaimana dengan kerennya dia memandang sebuah kertas dan telunjuknya menunjuk-nunjuk ke beberapa arah yang sedang dibangun. Anak buah paman, manggut-manggut dengan penuh hormat, mengiyakan dengan patuh. Hebat ya…seorang insinyur ternyata begitu dihormati dan disegani.

Kedua cita-cita tersebut sempat demikian memacuku untuk belajar dan meraih keberhasilan seperti yang dialami tante dan pamanku itu. Tapi…apa daya. Ayahku mengalami kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyekolahkanku di tempat tante dan paman pernah bersekolah. Maka tinggallah aku di sekolah ini…sebuah sekolah kejuruan. Bukan tempat yang kuingini untuk belajar…bukan tempat yang kumau untuk meraih tujuan hidupku!!

Kini aku hanya bisa mengingat semua yang pernah menjadi cita-citaku…dan termenung, bertanya pada diriku sendiri: Apa yang menjadi tujuan hidupku sekarang??

~DAY 10~

Ada yang pernah maen game strategi? Waaah..pasti seru!! Demikian kata-kata pertama bu trie saat kelas hari ini. Aku sih senang banget.Dulu aku suka main Dota. Waaaw…kalau lagi ayik bisa lupa waktu. Kata mamaku sih, kalau aku mana tahu kan gak liat jam..yang kusukai dari game itu adalah bukannya langsung saling hajar…itu sih brutal kagak suka aku.

Tapi game jenis seperti ini mesti mikir, prepare, kerja sama, buat strategi. Kemenangan justru seringkali dihasilkan dari strategi yang keren ditambah aksi kompak saat praktekin strategi tersebut. Begitu juga dengan hidup kita. Dalam mencapai tujuan, atau apa yang kita inginkan, kita perlu punya strategi.

Apa yang kita punya, apa yang kita perlu, siapa atau apa yang kita perlukan untuk bekerja sama, melalui cara bagaimana, budget yang diperlukan seperti apa, dll.

Nah…di sinilah kita mesti jujur dan mikir. Waah..pokoknya asyiik banget!! Serasa kembali ke masa main game dulu. Nah,…aku mau lanjut bikin strateginya aah…besok mesti dipresentasikan soalnya. Bye Diary…sampai nanti!! Semangaaaat…!!

~DAY 11~

Kata mamaku..aku seorang yang kreatif…juga banyak ide. Sayang aku kurang terstruktur…cieee mamaku itu memang sok keren kalau ngomong. Tapi mungkin ada benarnya juga. Sejak SMP aku mulai memperlihatkan gejala-gejala kekurangterstrukturanku itu..Mulai dari kamar yang acak-acakan, barang di mana-mana, buku atau alat tulis yang terselip entah di mana, dan berbagai ketidakterstrukturan lainnya.

Hmm…tampaknya kali ini aku pun sudah hampir kena batunya. Masalahnya, apapun yang kulakukan sering mepet-mepet alias nyelimpet nyerempet batal. Masih ingetkan saat aku sibuk cari baju dan ATK ku buat ikut tes? Yaaa…begitulah. Nyatanya bukan Cuma masalah alatnya tapi planning kegiatannya pun nyaris miss. Hadeeuuh..kali ini kejadiannya benar-benar mesti jadi pelajaran.

Kakak sepupuku hari ini berulang tahun. Semua keluarga berkumpul di rumahnya buat syukuran termasuk kedua orang tuaku. Eh, masalah timbul saat aku mau pergi. Pintu tiba-tiba diketuk dan halloooo…aku terkejut saat pintu dibuka. Wajah-wajah itu dengan gembira menyapa. Tapi aku malah mesti tepok jidat. Yaa..itu adalah teman-temanku yang hari ini sengaja kumpul di rumahku buat bikin planning reuni tahun pertama alumni angkatan kami. Dan hiks…bukan satu orang lho…buanyaakan. Entah kenapa aku kok bisa lupa…lupa tanggalnya..lupa kasih tahu orang tuaku pula.

Dengan takut-takut dan malu akupun bercerita kepada mereka kalau hari ini aku tidak bisa menerima mereka karena sepupuku ulang tahun…dan aku lupa memberitahu pada orang tuaku tentang acara ngumpul-ngumpul ini. Aku minta maaf berkali-kali…berkali-kali… tapi tahukah apa yang mereka lakukan? Mereka malah tertawa melihat sikapku itu dan untunglah salah seorang teman yang dekat lokasinya dengan rumahku bisa digunakan rumahnya sebagai tempat pertemuan, setelah terlebih dahulu dia menelepon orang tuanya.

Heeeh…kapok dech. Lain kali beneran, aku catet semua..biar gak bentrok-bentrok lagi. Bener2 perencanaan or planning itu memang sangat perlu.

~DAY 12~

Baterenya gak nge-charge, jadi low bat dech. Ternyata meski hape nya baru and canggih tapi kalau baterenya ente yeee…tetep aja kagak ade gunanye. Haaa..ha…lucu ya, ngomongnya. Itu sih si Arman di tempatku belajar hari ini. Dasaar….gara-gara HP nya Ima mati saat dia mau minta jemput ke mamanya. Arman langsung ngoceh dech seperti itu.. Tapi memang iya, fungsinya HP kan biar bisa dipakai komunikasi. Lha…kalau mati, ya gak berfungsi donk. Mau fiturnya secanggih apa kek, mau belinya di mana kek, harganya segimana…kalau mati yaa semua sama: Tidak berfungsi.

Aku jadi mikir…andai yang low bat itu aku gimana yaa? Kira-kira kalau manusia, low bat nya itu seperti apa ya? Iseng-iseng tadi aku telpon Ima saat sampai rumah. Ternyata akhirnya dia sudah ada di mobil dan sedang dalam perjalanan pulang dijemput ibunya. Sepertinya jadi…Arman minjemin dia HP, meski sambil mencak-mencak. Haa…haa…jadi inget lagi lucunya tadi. Nah, aku tanya Ima soal ini. Lalu Ima jawab spontan: Ya mati lah.. Gak seru! Akhirnya ku merenung sendiri. Dan ini kesimpulanku: Orang yang low bat secara fisik betul bisa sakit bahkan meninggal. Tapi jika low bat nya keuangan…ya kelabakan. Kalau low bat nya knowledge jadi suka gak nyambung. Nah, kalau skill..he…he…kayak aku ini kali yaa..nganggur setahun lebih. Makanya perlu rutin di charge…cek dayanya koneksikan dengan resources nya.

~DAY 13~

Attitude is everything…kata Ima sambil nyengir. Maksod looh?? Masa soal antri beli es krim aja nyangkut-nyangkut attitude segala. Hadeeuh tuch anak, kalo udah sok gaya…selangiit!! Tapi setelah aku pikir, bener juga sih…bukan berarti belain and setuju gayanya si Ima. Iiih…norak kali yaa..hi..hi meski lucu sih.

Tapinya dalam banyak hal attitude emang penting. Soal ngantri, aku pernah kzzzzl banget, gara-garanya ada ibu-ibu sok nyele gitu saat ngantri di swalayan. Padahal semua orang juga urgent kaleee… Yah, begitulah. Nah, kalau bukan soal ngantri..apa lagi yaa attitude yang penting?

Ntar yaaa…sambil aku searching dulu di google. Hmmm…nah ini dia. Sopan santun, semangat, tepat waktu, percaya diri..dll. Wuiih banyak juga..Intinya katanya, Sikap, tingkah laku, perilaku. Waaah…mulai nge-hang nich. Makin dipikir makin muncul pertanyaan. Makin dicari tahu makin banyak yang ngerasa gak tahu. Makin penasaran makin pusing mulai dari mana…Hadeeuuh..ya sudah aah, besok aja tanya bu Trie di kelas.

~DAY 14~

Siaal lagi..siaaal lagi…Temanku Tuti berteriak-teriak siang tadi saat es krim ‘magnum’ kesukaannya tuplek ke aspal gara-gara senggolan tak sengaja seorang anak kecil yang main kejar-kejaran dengan temannya. Sontak aku kaget dan bertanya, sambil mengeluarkan tissue untuk membersihkan kotoran sisa es krim yang berlumeran di tangan bajunya; “Lhoo…emang kamu sial terus, Tut?” tanyaku.

“Hayaaah…dari tadi pagi Han”, jawabnya. “Aku keluar rumah, ada sepeda kenceng banget. Lah, di depanku tuch ada kubangan air..maklum semalam kan hujan gede banget. Ya sudah lah, begitu sepeda lewat..pyuuuur..tuch air muncrat tumpah ruah ke bajuku. Mana bajuku putih lagi. Heeeh…ya terpaksa aku balik lagi..mandi lagi ganti baju. Padahal ada janjian penting ketemu calon klien”.

Tuti adalah teman seangkatanku meski tidak sekelas. Dia teman baikku sejak SMK dulu. Hari ini, kebetulan hari Sabtu, di mana dia libur. Namun sebagai seorang tenaga freelance yang bekerja di sebuah perusahaan asuransi, hari liburnya bisa saja mendadak terganggu saat klien meminta untuk bertemu.

Tuti menatapku lagi, sambil mengambil selembar tissue baru dari tanganku. Raut mukanya seakan memelas…”Lalu, saat aku kemari tadi..tahu gak kamu apa yang terjadi?” Aku Cuma menggelengkan kepala. “Ini Han…ini…masa kamu gak perhatiin sih?” katanya sambil menunjuk celana panjangnya. Ups!! Baru kulihat ternyata ada sobekan kecil di paha celananya sebelah kanan. “Saat aku turun taxi tadi…entah kenapa di joknya ada entah per entah apa…breeet,..eeh sobek dech. Rusaknya gak seberapa tapi malunya itu loh”.

Aku hampir tertawa mendengar kata-katanya tadi, tapi kuurungkan karena tahu itu hanya akan menyinggungnya. “Kenapa yaa…aku kok sial terus??” Tanya Tuti lagi.

Aku kembali terdiam sambil termenung: Benarkah??

~DAY 15~

Kemampuan aku sih gak minim-minim amat, secaranya lho masih dapet ranking juga saat SMK dulu. Tapi kalau ngomong soal softskill, hmm…ini dia. Rupanya hal inilah yang jadi kendala dalam berbagai interview lamaran yang kulakukan. Apa softskill yang Anda miliki?

Jujur aku bingung jawab hal ini. Softskill itu apa ya, apa bedanya dengan keahlian. Lalu kalau hardskill? Istilahnya aja udah aneh di telingaku. Dan itulah yang aku diskusikan siang tadi dengan bu Trie. Katanya: Han, untuk bisa masuk ke dunia pekerjaan, kamu perlu punya softskill. Sontak aku menjawab: Nah, itu dia bu…dari dulu juga saya bingung soal itu. Dan hari ini…kebingungan itu sirna. Terima kasih bu Trie!! Mau tahu apa yang dibahas? Yeee…rahasia yaaw..

~DAY 16~

Susah…bukan alasan untuk berhenti. Setidaknya itulah yang aku pelajari dari bu Trie hari ini. Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah adalah kemampuan penting dalam hidup ini. Hmmm…sepertinya memang ini yang perlu aku latih.

Selama ini aku selalu melarikan diri. Jika bisa aku akan menghindar, berputar, dan bersembunyi dari keadaan. Akibatnya, hampir satu tahun aku kehilangan kebahagiaan. Aku berubah menjadi orang lain. Orang yang tak lagi punya kehidupan, keceriaan dan harapan. Tapi hari ini aku mengerti, setiap orang pasti punya masalahnya sendiri, tanggung jawabnya sendiri dan kekuatan untuk menanggung semua itu. Tuhan tidak akan membiarkan kita menghadapi masalah yang melebihi kemampuan kita. Pada saat kita mengalaminya Tuhan akan memberikan jalan keluar agar kita bisa menanggungnya.

Yaa…inilah yang aku alami sekarang. Di hadapanku sepertinya ada masalah besar. Tantangan, kekurangan, tuntutan. Aku sudah setahun nganggur…itu masalahnya, tidak diterima-diterima kerja…itu problem yang mesti aku selesaikan. Kenapa…dan bagaimana agar aku bisa keluar dari keadaan ini. Itulah yang terus aku pelajari saat ini. Kata bu Trie, justru kemampuan seseorang dalam Problem Solving yang membuat dia menjadi seorang pemenang. Aku harus bisa, aku pasti bisa. Yess…bu Trie…aku adalah seorang pemenang dan bukan pecundang.

~DAY 17~

Hallo ujarku di telepon…hallo..ujarku lebih keras lagi. Tiba-tiba terdengar nada tuut..tuut..di speakerku. Yaah, putus lagi.

Hari ini aku mencoba menghubungi kakak kelasku yang katanya sedang mencari seorang tenaga administrasi untuk perusahaannya. Kabar ini kudapat dari Tanti temanku yang merupakan teman dekat dari Donni, kakak kelasku itu. Namun saat kuhubungi, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita di ujung sana…lalu teleponpun diputus.

Aku berpikir untuk menghubungi nomor itu kembali tapi…apakah baik untuk melakukannya? Bagaimana jika ternyata itu adalah nomor orang lain? Tapi masakan Tanti salah memberiku nomor telepon?

Jika kuhubungi kembali Tanti, pasti dia bertanya, kok gak bisa dihubungi atau kenapa? Aku tak mau menceritakan hal ini kepada Tanti karena aku tak mau dia berprasangka aneh terhadap teman dekatnya itu.

Jujur aku sangat bingung…apa yang semestinya kulakukan. Hingga tanpa kusadari..telepon di sebelahku bergetar. Entah berapa kali sampai seorang pria yang duduk di sebelahku di bangku tunggu tempat aku menunggu bis kota jurusan ke rumahku, berkata: Mbak, hapenya bergetar tuch. Aku segera melirik handphone yang kutaruh di map plastik sebelahku yang juga berisi berkas-berkas lamaranku. “Tanti…” gumamku perlahan. Dengan ragu kuangkat teleponku dan berkata: Hallo…. “Hallo” jawab suara di ujung sana dengan keras. “Han…tadi loe telepon Mas Donni ya? Sorry tadi dia lagi nyetir jadi gua yang angkat. Tapi sorry banget yaa..kayaknya loss sinyal tuch langsung putus dech tadi. Gua udah bilang ke mas Donni soal elo, ntar loe titip saja lamarannya via gua. Besok kita ketemuan dech, sekalian gua ke kampus” Plasss…sebuah perasaan yang lepas. Haah..aku pun menghela nafas lega. Rasanya seperti diguyur es saat di padang gurun (padahal aku gak pernah lho ke padang gurun..he..he).Ternyata yang tadi hanya masalah persepsi…hi…hi.. Mesti belajar lagi nich bagaimana berkomunikasi.

Dear dairy, itu lho..pengalamanku hari ini. Maaf yaa panjaang banget. Moga suatu saat kamu bisa jadi kumpulan cerpen hidupku…Semoga. (Hi..hi ngarep.com)

~DAY 18~

Aduuuh…aduuuh…kok begitu sih, coba ulangi lagi!! Itu kata-kata yang kuterima siang tadi saat aku belajar di kelas presentasi. Memang keras caranya bu Trie mengajar. Namun aku suka. Dia tidak memanjakan kami di kelas atau hanya agar kami nyaman. Dia sering mengatakan di luar sana kamu tahu apa yang kamu akan hadapi, jadi berlatihlah. Lebih baik seorang tentara berkeringat dan lelah dalam latihan daripada berdarah dan mati percuma dalam sebuah pertempuran tanpa menghasilkan apa-apa. Dia selalu menekankan pentingnya latihan dan praktek, bukan sekedar tahu teori. Itulah sebabnya berkali-kali…berkali-kali…beliau terus mendampingi kami sampai kami bisa.

Aku sendiri sadar, mungkin inilah yang menyebabkan aku belum diterima bekerja. Kemampuan presentasiku ternyata kurang meyakinkan. Cara bicaraku, bahasa tubuhku, sikapku. Kegagalan yang berkali-kali ternyata membentuk kepribadian lain dalam diriku. Keminderan yang kumiliki membuat cara presentasiku pun bisa dibilang buruk. Setelah aku belajar banyak dan kembali memiliki kepercayaan diri, sikap dan cara presentasiku yang buruk itu ternyata masih terbawa-bawa terus.

Inilah sebabnya aku terus berlatih…berlatih…sampai bisa. Kata bu Trie, kita perlu upgrade di semua sisi. Di dalam diri dan di luar diri. Attitude, belief system, sikap tubuh, cara bicara, dan skill termasuk cara mempresentasikan siapakah diri kita.

~DAY 19~

Waaw…ada yang bilang, kalau rambutku ini keritingnya random. Hi..hi…kekinian donk!! Memang, ini dari sono nya, gak pakai obat gak pakai ke salon juga. Tapi ada juga yang bilang kalau rambutku ini aneh, gak matching dengan gaya pakaianku. Apalagi kalau pas mau lamaran kerja. Waah..bisa stresss cuma gara-gara rambut. Hmm..memang mau gimana lagi..bingung juga.

Hari ini aku nemu sebuah tulisan, status sih, di FB yang bahas soal cara berpenampilan atau grooming. Ada tentang pakaian, ada tentang make up, ada juga gaya rambut. Terus aku mesti bagaimana?

Ini dia yang menarik…katanya, rambut keriting gak bisa diapa-apain..ha..haaa..bercanda dia. Langsung aku shock!! Yaa…terus gimana donk, botakin aja?

Saat aku hampir aja tutup tuch status..eeh ada komen yang menarik perhatian aku. Begini bunyinya: Rambut keriting atau lurus pada dasarnya sama saja. First impression bukan pada modelnya melainkan pada kepercayaan diri, penataan dan penempatan situasi pemiliknya. Jadi silahkan perhatikan di situasi apa Anda berada, jika di situasi formal, maka gunakan jepit rambut atau kepanglah rambut Anda agar rapi, tapi pada situasi santai Anda bebas membiarkannya tergerai dengan variasi yang Anda inginkan atau sesuai trend tertentu. Asyiiik..akhirnya dapat jawaban juga.

Yess, ini dia yang kubutuhkan. Yang penting PD aja lagi dan sesuaikan situasi. Jadi..sekarang, aku siap untuk tampil di situasi apapun. Nantikan aku yaa..sang bintang situasi. Ha…ha….ha..

~DAY 20~

Aku bukanlah seorang pemimpin…yaa, aku bukan pemimpin!! Mungkin dia memang berbakat jadi pemimpin, tapi aku??

Mana mungkin aku menjadi seorang pemimpin? Saat SMK dulu mungkin aku memang pernah jadi pengurus OSIS, tapi sekarang? Hmm..apa bisa ya?

Guruku dulu pernah mengatakan kalau kepemimpinan ada dalam diri setiap orang. Setiap orang dilahirkan sebagai pemimpin, hanya cara membinanya yang menentukan kepemimpinan itu tetap bertahan, atau malah menghilang.

Mungkin pengalaman-pengalaman kegagalan yang kualami mulai mengikis sisi leadership yang pernah ada dalam hidupku. Aku mulai menjadi pebuh ragu, tak berani mengambil keputusan. Bagiku sendiri pun tak mudah mengarahkan apalagi bagi orang lain. Padahal aku ingin sekali bekerja jadi supervisor kalaupun bukan leader. Tapi masih mungkinkah?

~DAY 21~

Tadi siang aku mengikuti wawancara tahap kedua. Kali ini aku optimis bisa diterima kerja….karena wawancara ini hanya penentuan soal salary dan pertanyaan-pertanyaan seputar bagaimana jika…bla…bla..bla.. Hmm..asyiknya nge-bayang-in sebentar lagi bisa pakai seragam keren, masuk di gedung yang keren…meeting..training..woow..pokoknya asyiiik banget!!

Tapi ada satu pertanyaan yang membuat aku mengingat masa-masa indahku di SMK dulu. Masa yang gak bakalan pernah aku lupakan. Dan pertanyaan itu adalah tentang teamwork. Menurut kamu, apakah teamwork itu? Yaaa…kenangan itu adalah saat aku dan teman-temanku bareng-bareng ngerjain dekor sekolah. Saat itu adalah persiapan pentas 17 Agustusan di sekolah kami. Banyak sekali yang perlu dikerjakan…sampai-sampai kami kewalahan.

Waktu itu aku bagian keuangan memang, tapi bagiku gak masalah bantu teman-teman di bagian lain. Kadang aku ke bagian konsumsi, bantu teman-teman pilih makanan. Ha..haa….itu memang spesialisku. Lalu malamnya, bareng-bareng semua seksi ngumpul. Gunting-gunting spotlight, buat tulisan Dirgahayu RI, pasang bunga plastik di depan panggung…sampai bantu buat property teman-teman yang ngisi acara sosiodrama. Wuiih asyiiknya!!

Kalau dipikir-pikir, mungkin itu yaa namanya teamwork. Masing-masing punya tugas dan bagian, tapi gak juga lalu gak peduli kerjaan bagian lainnya. Ternyata…teamwork itu asyiiik!!

PENASARAN DENGAN CERITA HANNIE SELANJUTNYA….
SILAHKAN BACA BUKU 21 DAYS BE THE MOST WANTED EMPLOYEE